Rabu, 27 November 2013

Aku dan Dirimu yang Jauh disana

            Sendiri aku menatap dinding kamar ku yang kelam. berdiri tegak tanpa ada satu pun goresan di sisinya. Namun aku, yang berada disini. terpelungkup jauh kedalam kesunyian. menyapa mentari pagi dengan kepedihan. setiap saat aku selalu teringat akan kau yang jauh dari pelupuk mata
. Membuat hati dan perasaanku semakin lama semakin hancur  dan rapuh. menguliti setiap sela-sela kerinduanku. hingga kerinduan itu membuat aku menyadari bahwa kau tak ada lagi di sisiku. semakin aku kenang semakin jauh pula kau dari hidupku. walau sebenarnya tak ada yang perlu aku risaukan. karena pada kenyataannya kau memang bukan milikku.

disini, ditempat yang engkau janjikan. aku menanti dan  mengharapkan kehadiranmu. walalu aku tahu kau bukanlah orang yang sepatutnya aku miliki. hingga suatu hari, sang fajar menampakkan wajahnya padaku disela-sela kerinduan yang semakin mencekam ini.

Ahmad, begitulah nama itu aku panggil. saat ia semakin mendekatiku dan berkata jangan pernah kau tangisi kehiduapanmu karena kau adalah permata yang paling indah di dunia. aku tertegun mendengarkan perkataannya. perkataan itu tlah lama tak aku dengar lagi. sungguh ialah seseorang yang aku nantikan selama ini. apakah ia benar-benar datang untukku? ataukah ia hanya sekedar ilusi dari rasa rinduku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar